PERCOBAAN
XII
IDENTIFIKASI GUGUS FUNGSI
-
Hari/Tanggal : selasa, 2 april 2012
-
Kelompok :
V (lima)
-
Tujuan :
1.
Mengenal sifat fisis dan kimia alcohol, aldehida, keton, asam karboksilat,
helida, senyawa nitro dan ester.
2.
Molekul uji yang khas untuk gugus fungsi
A.
LANDASAN
TEORI
Banyak
senyawa organic yang mengandung satu atom atau gugus atom yang mensubstitusikan
hydrogen atau karbon dari senyawa hidrokarbon. Atom atau gugus tersebut disebut
gugus fungsi. Setiap gugus fungsi mempunyai seperangkat sifat khusus.
Alcohol
merupakan senyawa hidrokarbon dengan suatu atom H disubstitusikan oleh satu
gugus OH. Alcohol juga dapat dianggap berasal dari air, H – OH dengan atom H
diganti oleh gugus C5H5 (CHI).
Berdasarkan
letak OH pada rantai hidrokarbon, alcohol dapat dibagi atas 3 golongan, yaitu:
a.
Alcohol primer
Contoh
: CH2 – CH2 – OH (etanol)
b.
Alcohol sekunder

OH
c.
Alcohol tersier


CH3
Jika
alcohol dioksidasi misalnya dengan K2 C2 O2,
dihasilkan senyawa yang berbeda yaitu aldehida atau keton dengan bahan oksidasi
kuat dihasilkan oleh asam karboksilat.
Dengan
uji lodoform dapat dibedakan antara alcohol primer, sekunder, tersier. Uji ini
positif apabila lodin dalam suasana basa (misalnya dalam NaOH) yang
akan mengoksidasi alcohol menghasilkan asam karboksilat (berkurang atom C) dan
lodoform, CHl3. Uji lodoform juga positif untuk aldehida atau
keton>
Aldehida dan keton
Kelarutan aldehida dan keton dalam larutan berair natrium
bisulfit, dapat membedakannya dari golongan senyawa organic lainnya, ion sulfit
akan mengadisi ikatan ganda dua karbon oksigen.
Misalnya :
->
R2 C = O + Na + Hso3 R2 C – OH

So3Na+
Total larut dalam air larutan dalam air
Asam dan basa
Asam organic dapat diperoleh dengan mengoksidasi alcohol
atau aldehida dengan bahan pengoksidasi kuat, misalnya KMNO4,
penambahan asam mineral kuat dalam garam organic. Asam organic bereaksi cepat
dengan NOHCO3 menghasilkan gas CO2.
R – CO2H – Na+ HCO3
- -> RCO2Na+
+ H2O + CO2
Basa organic pada umumnya mengandung fungsi –NH2,
pasangan electron basa pada nitrogen menunjukkan sifatnya sebagai basa lewis.
Senyawa-senyawa organic yang larut dalam air bersifat netral (PH = 7). Asam
mempunyai PH rendah sedangkan basa PH-nya tinggi. Dalam percobaan ini gunakan
kertas lakmus untuk menguji keasaman.
Alkal halida
Ion ladin dalam aseton dapat mensubstitusikan klori da
atau bromide dan alkal halide. Natrium iodide larut dalam aseton, tetapi garam
halida dan bromida tidak.
-> R – Cl + Na+ T RI + NaCl C5
-> R – Br + Na+ T RI
Senyawa Nitro
Senyawa nitro sangat mudah direduksi oleh perohidroksida
Fe (OH), bahan reproduksi ini teroksidasi menjadi perihidroksida (Fe COH)3.
Terjadi perubahan-perubahan endapan hijau menjadi merah coklat, menandakan
senyawa nitro tereduksi menjadi ammonia.
-> R – No2 + bfe (OH)2 + 4H2O R – NH2 + bfe (OH)3
(tidak berwarna) (hijau) (tidak berwarna) (merah coklat)
Ester
Ester dapat terbentuk dari reaksi asam anorganik atau
asam organic dengan alcohol ester biasanya mudah menguap dan mempunyai bau yang
enak. Bau alami dari buah-buahan dan banyak dari bunga-bungaan merupakan aroma
salah satu atau beberapa ester. Table B.1 berikut menunjukkan ester dengan
citra rasa atau aromanya.
Table bau beberapa
ester
Kamus molekul citra
rasa atau aroma
ǁ

o
o
ǁ
C3H7
- C – C2H3 alpukat
o
ǁ
CH3 – C – O
– C2H5 jeruk
H2N – CoH4
– C – O – CH3 anggur
CH3 – C – O
– C5H4 pisang
(epinur, 2011)
Senyawa yang mempunyai rumus umum R – Y dimana R adalah
gugus alkil yang sederhana maupun allal yang tersubstitusi misalnya :


CH3
Sifat-sifat fisika
1.
Mempunyai titik didih yang jauh lebih
tinggi daripada titik didih alcohol dengan jumlah atom C yang sama.
2.
Dila gugus alkilnya sama, maka makin
besar berat atau hologennya titik didih makin tinggi.
3.
Tidak larut dalam air, tetapi larut dalam
solvent-solven organic tertentu.
4.
Senyawa-senyawa brow, lodin poliklan
lebih berat daripada air
(Respati,
1980).
Gugus fungsi senyawa ion merupakan gugusan
atom/sekelompok atom yang menentukan sifat khas senyawa karbon tersebut, gugus
fungsi senyawa karbon tersebut bereaksi, maka yang mengalami perubahan adalah
bagian gugus fungsinya:
Sedangkan bagian lebih
tetap. Berdasarkan gugus fungsinya senyawa asam karboksilat dan ester.
(Sudarmo, Unggul, 2006)
Macam-macam
reaksi senyawa karbon
1.
Reaksi substitusi
Reaksi pengganti atom (gugus atom) oleh
atom (gugus atom) yang lain.
2.
Reaksi adisi
Pengubahan ikatan tidak jenuh menjadi
ikatan jenuh dengan menangkap atom-atom lain.
3.
Reaksi eliminasi
Reaksi
pengubahan ikatan jenuh menjadi ikatan tak jenuh dengan mengganti/menghilangkan
atom-atom.
4.
Reaksi oksidasi
Reaksi pembakaran yang melibatkan gas
oksigen (O2).
5.
Reaksi penetralan
Reaksi antara asam dan basa membentuk
garam dan air.
6.
Reaksi hidrolisis
Penguraian senyawa kimia oleh reaksi
dengan air.
7.
Reaksi esterifikasi
Pembentukan ester dengan mereaksikan
asam karboksilat dan alcohol.
8.
Reaksi saporifikasi
Reaksi hidrolisis ester oleh alkali yang
menghasilkan alcohol dan garam dan sisa asamnya.
(Sulami, erni, 2008)
Aldehid dan keton mengandung gugus karbonat C – O jika
kedua gugus yang menempel pada gugus karbonil adalah gugus karbon. Maka itu
disebut keton. Jika salah satu dari kedua fungsi tersebut hydrogen itu termasuk
aldehida.
o o
ǁ ǁ
C3H7
- C – CH3 O - C
– CH3
Propanon
Oksidasi dari alcohol menghasilkan aldehida (oksidasi
lanjutnya menghasilkan asam karboksilat). Oksidasi alcohol sekunder memberikan
keton.
CH3 CH2 OH CH3
CHO CH3CO2H
etanol asetatdehid as.asetat
alcohol primer.
CH3 CHOH CH3 CH3C O CH3
2 propanol propanon
(alcohol sekunder) (keton)
(Ralph, 1987 : 270 –
271)
B.
PERTANYAAN
PRA PRAKTIK
1.
Bagaimana membedakan alcohol dengan
hidrokarbon?
Jawab
:
Alcohol Hidrokarbon
-
Mudah larut dalam air - Tersusun atas atom karbon
-
Titik didih relative tinggi - Membentuk senyawa kovalen
-
Bereaksi dengan logam Na - Titik didih rendah
-
Bereaksi dengan Pcl3
2.
Mengapa alcohol mempunyai sifat diantara
hidrokarbon dan air?
Jawab
:
Karena
gugus fungsi alcohol mengandung satu gugus oH dan air, atom H diganti oleh
gugus alkil misalnya O2H5OH
3.
a. Bagaimana cara pembuatan ester
dilaboratorium?
b.
Bagaimana cara membuat asam karboksilat dilab?
Jawab
:
a. Pembuatan
ester
Ester dibuat dengan mereaksikan asam
karboksilat dengan alcohol dengan sedikit asam sulfat dekat
Contoh :

As. Asetat etanol etil asetat
b. Pembuatan
asam karboksilat
Oksidasi alcohol primer dengan oksidasi
oksidator kuat.


4.
Tuliskan rumus molekul aldehid yang
terbentuk dari oksidasi alcohol!
Jawab
:
Oksidasi
alcohol primer
O
ǁ
CH3
– OH + Ca2O H
– C – H + H2O
Methanol
Rumus molekul CH2O
5.
Bagaimana membedakan as.organik dari
basi organic?
Jawab
:
-
Basa organic mengandung gugus fungsi NH2
dan PH nya tinggi
-
Asam organic bereaksi cepat dengan NaF1CO2
menghasilkan gas CO2 dan PH
rendah.
6.
Tuliskan rumus molekul asam yang
terbentuk dan oksidasi etanol!
Jawab
:
O O
O2 ǁ ǁ
->--->R – OH R – C – H R – C – OH
RM = C2H4O2
C.
ALAT
DAN BAHAN
1.
a. Alkohol
Alat
: bahan
:
-
tabung reaksi (50 ml) - o,5 ml alcohol - 1,1 kl 10%
-
pipet tetes - air
-
Bunsen -
5 ml NaOH 10%
b. Oksidasi
alcohol
Alat : bahan
:
-
Tabung reaksi 150 ml - 2 ml K2 Cr2
O4 0,1 m
-
Pengaduk - 1 ml H2 SO4
pekat
-
2 ml alcohol
Aldehid dan keton
Alat : Bahan
:
-
Tabung reaksi 150 mm - 1 ml aldehit
-
Pipet tetes - 3 ml NaHSO4
40%
-
alcohol
Asam
dan Basa
a. Keasaman
Alat : Bahan
:
-
Tabung reaksi 15 mm - Asam organike
-
Kertas lakmus - 0.2 ml 4/5 tetes larutan
-
Pipet tetes - 0,2 ml NaHCO3
10%
b. De
Karboksilasi
Alat : Bahan
:
-
Tabung reaksi - 2 ml 0,1 m KMno4
-
Pipet tetes - 1 ml etanol
c. Oksidasi
Alat : Bahan
:
-
Tabung reaksi 10 mm - 2 ml
-
Pengaduk - 1 ml etanol
d. Senyawa
Nitro
Alat : Bahan
:
-
Tabung reaksi - 10 mg nitrobenzene
-
Pengaduk - 1,5 ml Fe (NH4)2
(So2) 15%
-
-
1 ml KoH 15%
e. Ester
Alat : Bahan
:
-
Tabung reaksi - HoCo6H4CooH
-
Pipet tetes - H2So4
-
-
air
D.
PROSEDUR
KERJA
1. Uji kimia ketidakjenuhan
a. Reaksi dengan brom
Reagen : 5% Br2 dalam oktanol atau CH2Cl2 atau 1% dalam air
1. Dimasukkan 4 tetes heksena atau sampel lainnya yang disediakan, misalnya toluena, aseton, etanol, bensaldehida ke dalam tabbung reaksi bersih dan kering.
2. Ditambahkan 2mL n-oktanol.
3. Dikocok campuran tersebut perlahan – lahan dan ditambahkan tetes demi tetes larutan brom sampai tidak terjadi perubahan warna.
a. Reaksi dengan brom
Reagen : 5% Br2 dalam oktanol atau CH2Cl2 atau 1% dalam air
1. Dimasukkan 4 tetes heksena atau sampel lainnya yang disediakan, misalnya toluena, aseton, etanol, bensaldehida ke dalam tabbung reaksi bersih dan kering.
2. Ditambahkan 2mL n-oktanol.
3. Dikocok campuran tersebut perlahan – lahan dan ditambahkan tetes demi tetes larutan brom sampai tidak terjadi perubahan warna.
4. Dicatat jumlah tetes tiap sampel.
b. Oksidasi dengan KMnO4
Reagen : larutan 2% KMnO4
1. Dilarutkan 4 tetes heksena atau sampel lainnya yang disediakan, misalnya toluena, aseton, etanol, bensaldehida ke dalam sedikit mungkin aseton atau air di dalam tabung reaksi kering dan bersih.
2. Ditambahkan tetes demi tetes larutan KMnO4 sampai terjadi endapan hitam (atau larutan menjadi keruh).
3. Dicatat jumlah tetes tiap sampel.
2. Uji adanya halogen
a. Reagen : 2% AgNO3 dalam etanol 95,5%
1. Dimasukkan 3 tetes klorobensena atau sampel lainnya yang disediakan, misalnya n-butil klorida, kloroform, bensil klorida, bensoil klorida, t-butil bromida di dalam tabung reaksi kering dan bersih.
2. Ditambahkan 2mL reagen AgNO3.
3. Didiamkan selama beberapa menit.
4. Dimasukkan tabung reaksi ke dalam penangas air (50-60oC)
5. Dicatat waktu yang diperlukan untuk terjadinya endapan.
3. Uji adanya OH alkohol
a. Reagen : Asam Kromat
1. Dimasukkan 4 tetes sampel metanol, etanol, 2-butanol, metil klorida, 1 tetes aseton dan 1 tetes larutan asam kromat ke dalam tabung reksi yang bersih dan kering.
2. Dikocok campuran tersebut.
3. Diamati perubahan yang terjadi, jika positif larutan akan berubah warna dari kuning ke biru kehijauan atau terbentuk endapan.
4. Uji aldehida dan keton
a. Reagen : 2-4 dinitrofenilhidrazin, dietil glikol atau DMF, HCl pekat
1. Dimasukkan 2 tetes sampel (aseton, bensaldehida, butiraldehida, asetofenon), 2mL etanol 95% dan 1 mL larutan fenilhidrazin.
2. Dilakukan pengocokan kuat-kuat.
3. Dipanaskan dengan pembakar spirtus apabila terbentuk endapan.
4. Diamati perubahan yang terjadi (tes positif akan terbentuk endapan kuning – merah).
b. Tes Fehling
Reagen : Fehling A : 34,64 g CuSO4.5H2O dalam 500 mL
Fehling B : 65 g NaOH dan 173 g KNa tartarat dalam 500 mL larutan
1. Dimasukkan 1 mL sampel, 1 mL reagen fehling A dan B ke dalam tabung reaksi.
2. Dipanaskan tabung reaksi di dalam penangas air mendidih selama 5 menit.
3. Diamati dan dicatat perubahan yang terjadi pada sampel aldehida dan keton.
c. Tes Tollen
Reagen : larutan 5% AgNO3, larutan 5% NaOH, larutan NH3 encer (pengenceran 10 kali ammonia pekat).
1. Dimasukkan sampel, 1mL larutan 5% AgNO3, 1mL larutan 5% NaOH, dan 5 tetes ammonia ke dalam tabung reaksi yang bersih.
2. Dipanaskan tabung reaksi di dalam penangas air mendidih selama 5 menit.
3. Diamati dan dicatat perubahan yang terjadi pada sampel aldehida dan keton.
5. Uji Fenol
1. Dimaukkan 2 tetes sampel dan 1 tetes FeCl3 ke dalam tabung reaksi yang bersih dan kering.
2. Dilakukan pengocokan kuat – kuat.
3. Diamati dan dicatat perubahan yang terjadi pada sampel (hasil positifnya adalah perubahan warna dari orange kehijauan akan pudar terhadap waktu).
E.
DATA
PERCOBAAN
I.
Alkohol
a. Uji
iodoform
|
Nama alkohol
|
Nama golongan
|
pengamatan
|
Hasil iodoform
|
1
|
Methanol
|
Alcohol primer
|
Tidak terjadi
perubahan
|
-
|
2
|
Etanol
|
Alcohol primer
|
-
|
Tidak dilakukan
|
3
|
i-propanol
|
Alcohol sekunder
|
Tidak terjadi
perubahan
|
-
|
4
|
t-butanol
|
Alcohol sekunder
|
Tidak terjadi perubahan
|
-
|
Kesimpulan pengamatan:
Berdasarkan percobaan
yang kami lakukan, semua jenis alcohol tidak mengalami suatu perubahan. Maka
bisa dikatakan bahwa percobaan ini gagal.
b. Oksidasi
alcohol
|
Nama alkohol
|
Nama golongan
|
Pengamatan
|
Hasil oksidasi
|
1
|
Methanol
|
Alcohol primer
|
Jingga-coklat-hijau
|
Ada bau, perubahan
warna
|
2
|
Etanol
|
Alcohol primer
|
Tidak dilakukan
|
-
|
3
|
i-propanol
|
Alcohol sekunder
|
Orange-hijau
|
Ada bau, perubahan
warna
|
4
|
t-butanol
|
Alcohol sekunder
|
Orange-merah bata
|
Ada bau, perubahan
warna
|
II.
Aldehida dan Keton
Uji natrium bisulfit
Nama senyawa perubahan akibat uji struktur
kimia produk
Bentai dehida - Terdapat endapan
- Saat ditambahkan
air
Endapan menjadi larut
III. Asam
dan Basa
a. pH
Nama senyawa Asam/basa struktur
kimia
1. Asam
salisilat Asam pH = 2
2. NooH
10% Basa pH = 13 Na – OH
c. Oksidasi
-
Reaksi
O
ǁ

-
Pengamatan
Warna larutan berwarna ungu, setelah
direaksikan menjadi warna ungu hitam pekat, serta berbau anggur.
-
Kesimpulan
Warna = ungu hitam pekat
Aroma = anggur
IV. Senyawa
Nitro
Uji terohidroksida
Nama senyawa perubahan akibat uji struktur
kimia produk
Nitro benzene - orange kecoklatan
- terdapat endapan kuning
V.
Pembuatan minyak gandapura
-
Reaksi

-
Pengamatan
Asam karboksilat, air, CH3OH,
dan asam sulfat dicampurkan menghasilkan endapan berwarna merah muda dan
menimbulkan bau balsam (gandapura).
-
Kesimpulan
Warna = merah muda
Ester yang dihasilkan berbau ganda pura
F.
PEMBAHASAN
Sebelum
melakukan percobaan, kita harus mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
Setelah itu barulah kita melakukan percobaan menurut proses kerja masing-masing
percobaan.
Percobaan
mengenai identifikasi gugus fungsi dilakukan dengan tujuan mengenal sifat fisis
dan kimia alcohol, aldehida, keton, asam karboksilat, helida, senyawa nitro dan
ester, serta melakukan uji khas untuk gugus fungsi.
H. Alcohol
a. Uji
iodoform
Pada percobaan ini
direaksikan antara alcohol dengan menambahkan 1 ml NaOH 10% yang sebelumnya alcohol
tadi dilarutkan dalam 1 ml air kemudian diteteskan ll2/Kl 10% dan
dipanaskan selama 2 menit. Setelah itu didinginkan, digoyang-goyangkan. Setelah
itu ditambahkan dengan NaOH 10% untuk mengeluarkan I2 yang berlebih.
Selanjutnya ditambahkan 1 ml aquades.
Namun pada percobaan
ini disetiap alcohol tidak mengalami perubahan sebagaimana mestinya. Warna,
baunya tidak menunjukkan adanya reaksi sehingga dapat dikatakan bahwa percobaan
ini mengalami kegagalan yang disebabkan oleh kesalahan teknik.
1.
Methanol : warna bening berubah menjadi coklat
setelah 3
tetes
I2/Kl diberikan berbau obat bius (tidak
menyengat)


(methanol) (Na
– methanol)
2.
Etanol
: warna keruh, bau obat bius,
ada endapan. Pada saat
ditetesi
I2/Kl berubah warna menjadi coklat




3.
l-propanol : warna bening, bau obat bius
(menyengat), warna
berubah
menjadi coklat setelah 1 tetes I2/Kl


4. t-butanol
: warna berubah menjadi kuning
keruh. Bau kurang
menyengat
b. Oksidasi
Alkohol
Pada percobaan ini,
direaksikan 1 ml K2 Cr2 O7 0,1 m dengan ½ ml H2SO4
diaduk sampai larut dan didinginkan kemudian ditambahkan 1 ml alcohol. Dari
pengamatan dihasilkan:
1. Methanol : warna berubah dari
jingga-coklat-hijau
K2CrO4

H2SO4
2. Etanol : tidak dilakukan
3. l-propanol : warna berubah dari orange – hijau
O
(O) ǁ


CH3
4. t-butanol : warna dari orange menjadi merah bata
II.
Aldehida dan Keton
Pada
percobaan kali ini yang dilakukan adalah pengujian batrium biosulfit terhadap
benzal dehida. Yang pertama kali dilakukan adalah ½ ml benzal dehida
ditambahkan ½ ml NaHSO4 40% yang dimasukkan ke dalam tabung reaksi
yang kemudian tambahkan ½ ml air suling untuk melarutkan padatan. Setelah
selesai maka didapatkan hasil berupa endapan, dan saat ditambahkan dengan air
endapan menjadi larut.
III.
Asam dan Basa
Menguji
keasaman suatu asam/basa organic. Dalam hal ini digunakan asam salisilat untuk
menguji asam NaOH untuk basa. Yang dilakukan pada asam salisilat 0,1 gr diuji
pHnya. Serta NaOH diuji pHnya, maka didapatkan pH asam salisilat 2, dan pH NaOH
adalah 13.
Uji
natrium bikarbonat
Pada percobaan ini direaksikan 0,1 gr
asam salisilat dengan 2 ml NaHCO3 10% dan hasil praktikan yang
terjadi adalah gelembung gas pada saat NaHCO2 telah diteteskan dan
adanya baud an timbulnya gas oksidasi.
Pada percobaan ini, yang dilakukan
adalah mereaksikan 1 ml KMnO4 0,1 M dengan alcohol 1M dan reaksi
yang terjadi adalah :
O
ǁ
CH3 – CH2 – OH +
KMnO4 CH3
– C – OH
Perubahan
yang terjadi adalah warna larutan yang berwarna ungu, setelah direaksikan
menjadi warna ungu hitam pekat, serta berbau anggur.
IV. Senyawa
Nitro
Percobaan ini
mereaksikan senyawa nitrobenzene ditambahkan 1 ml Fe (NH4)2
15% yang kemudian ditambahkan lagi 1 ml KOH 15% dan 1 ml etanol ke dalam tabung
reaksi. Perubahan yang terjadi pada saat pengamatan adalah adanya uap air, dan
adanya endapan kuning. Bentuk reaksinya adalah sebagai berikut :


NO2 (C6HrsNO2)
+ Fe (NHa)2 (SO4)2 + KOH +
(SO4)2 + H2O
+ CO2
V.
Pembuatan Minyak Gandapura
Pada percobaan ini,
prosedur yang dilakukan adalah mereaksikan asam sulfat dengan 5 tetes H2SO4
ditambahkan 3 tetes air dan 3 atau 4 tetes CH3OH yang kemudian
dipanaskan sampai suhu 60oC selama 20 – 30 menit. Dan yang terjadi
adalah adanya bau seperti balsem (gandapura). Reaksinya

H.
PERTANYAAN
PASCA PRAKTIK
1.
Tuliskan rumus molekul propanol dan
isopropanol!
-
Propanol :
CH3 – CH2 – CH2 – OH C3H4OH
-
Isopropanol : CH3 – CH – CH3 C3H7OH

OH
2.
Ester apa yang dikaitkan dengan bau yang
khas dari :
a) Nenas b) Jeruk c) Anggur
Jawab
:
a) Nenas : Buhi Buhrat
Rumah : C3H7OOC4Ho
b) Jeruk
: Etiletanoat (ehl asetot)
Rumus : CH3 – C – O – C2H5
ǁ
O
c) Anggur
: H2N – C6H4
– C – O – CH3
ǁ
O
3.
Bagaimana anda dapat membedakan
a. CH3
NH2 (metil amina) dengan CH3OH (metanol)
-
Gugus amina - alkohol/gugushidroksil
-
CH3 – NH2 - CH3 - OH
b. C2H6
(etana) dengan f – C4H9OH (t-butanol)
-
Hidrokarbon - Alkohol
-
Tidak bereaksi dengan Na - Bereaksi dengan Na
-
Tak bereaksi dengan Pcl5 dan
Pcl3 - bereaksi dengan Pcl5
dan Pcl3
H H CH3
H - C
- C - H CH3 -
C - CH3
H H OH
c. CH3CHO
(etanal) dengan CH3CH2OH (etanol)
-
Aldehida - Alkohol
-
Tak bereaksi dengan S2 dan
NaOH - Bereaksi dengan I2
dan NaOH
-
Bereaksi dengan fehung dan tallen - tak bereaksi dengan fehung dan
tallen
d. CH3CooH
(asam asetat) dengan CH3 – CH3 (etana)
-
Asam karboksilat, membentuk ester - Berwujud gas
-
Diuji dengan lakmus bersifat asam - hidrokarbon/alkana
-
Bereaksi dengan alkohol - Tidak bereaksi dengan alkohol
e. CH3CH2Cl
(ehl klonde) dengan CH3 – CH2 – CH3 (propanol)
-
Alkil halida - Alkana
-
Halo alkana - Hid
f. CH3CH2CHO
(propanol) dengan CH3CH2CH2Cl (propid klorida)
-
Bereaksi dengan fehung dan kollen - Tidak bereaksi dengan
fehung
dan kollen
-
Dapat direduksi - Tidak dapat direduksi
4.
Asam asetat dapat dibuat dengan
mengoksidasi etanol dengan ion permanganate dalam suasana asam. Tuliskan reaksi
reduksi yang terjadi!
Jawab:
O
ǁ
CH3
– CH2 – OH CH2
– C – OH+
G.
DISKUSI
I. Alkohol
a. Uji
iodoform
Pada percobaan ini kami gagal, sehingga kami tidak
menemukan hasil yang sesungguhnya. Berdasarkan teori, pada methanol tidak
timbul kristal CH3 sebab uji iodoform hanya berlaku untuk senyawa
organik dengan struktur CH3 – CH – (OH). Terbentuk garam alkanoat
yaitu natrium alkanoat atau natrium metoksida. Pada etanol timbul kristal CHl3
yang berwarna kuning khusus alkohol primer. Hanya etanol yang menimbulkan
kristal CHl. Pada l-propanol, timbul kristal CH13. Alkohol sekunder
dan menimbulkan kristal CHl3. Pada t-butanol tidak tibul kristal CHl3,
sebab uji iodoform hanya berlaku untuk senyawa organik dengan struktur (CH3
– ChlOH)
b. Oksidan
Alkohol
Pada percobaan ini,
hanya dilakukan terhadap 3 alkohol, sedangkan untuk etanol tidak dilakukan
karena tidak adanya bahan. Menurut teori pada metanol warna larutan berubah
karena ion Cr2O7+2 (jingga) tereduksi menjadi
ion Cr3+ (hijau). Hasil oksidasi metanol yaitu H – C – l+ (metanol
aldehida). Pada reaksi etanol dan butanol. Sedangkan hasil oksidasi l-propanol
yaitu keton, proparan. Dapat disimpulkan untuk alkohol primer hasil oksidasinya
aldehida dan alkohol sekunder hasil oksidasinya keton.
II. Aldehida
dan Keton
Pada percobaan ini kami
hanya melakukan pengujian natrium brosulfat terhadap benzaldehid. Dan hasilnya
didapatkan berupa endapan dan dapat larut setelah diberi air.
III. Asam
dan Basa
Asam organik diperoleh dengan
mengoksidasi alkohol atau aldehida dengan oksidator kuat (ek. KmnO4)
dan bereaksi dengan cepat dengan NaHCO3 menghasilkan gas CO2.
Basa organik umumnya mengandung gugus NH2. Untuk membuktikan
keasaman dan mengetahui silfort zat organik digunakan kertas lakmus.
Dekarboksilasi
Dekarboksilasi
yaitu peristiwa pelepasan gugus karboksil (-CooH) dari senyawa semula menjadi
CO2. Dalam percobaan ini digunakan asam salisilat lalu ditambah
NaHCO3 10%, maka timbul gas CO2. Hasil reaksi ini natrium
salisilat.
Oksidasi
Oksidator
kuat KmnO4 ditambahkan dengan C2HsOH (etanol), reaksi
berlangsung dalam suasana asam, terjadi perubahan warna menjadi lebih pekat,
suhu larutan naik, dan terbentuk endapan. Berdasarkan teori, alkohol primer
dioksidasi dengan KmnO4 dalam suasana asam menghasilkan asam
karboksilat.
IV. Senyawa
Nitro
Uji terohidroksida =
senyawa nitrobenzena C6HsHO2 dicampurkan dengan Fe (NH4)2
setelah dibiarkan 1 menit terdapat endapan kuning dan berwarna orange
kecoklatan.
V. Pembuatan
Minyak Gandapura
Ester merupakan senyawa
organik yang terbentuk melalui penggantian satu atau lebih atom hidrogen pada
gugus hidroksil dengan suatu gugus organik. Dalam laboratorium, pembuatan ester
dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu:
a. Mereaksikan
asam karboksilat dengan alkohol serta sedikit asam sulfat pekat.
b. Menggunakan
asil klorida (klorida asam)
c. Menggunakan
anhidrida asam.
Pada
percobaan ini, kita membuat minyak ganda pura dari reaksi asam karboksilat dan
alkohol ditambahkan H2SO4. Dalam reaksi ini terbentuk uap
air. Timbul aroma balsem.
Berdasarkan
teori, ester yang dihasilkan dalam reaksi antara asam karboksilat dan metanol
serta sedikit asam sulfat adalah metil salisilat dan air. Metil salisilat
merupakan ester beraroma balsem dan digunakan sebagai bahan dalam pembuatan
minyak gosok (minyak gandapura) yang berfungsi mengobati reumatik, sakit
pinggang, sakit perut dan memperlancar peredaran darah.
I.
KESIMPULAN
1)
1.
Sifat fisis alcohol
-
Pada suhu biasa, alcohol bersuhu rendah
akan berwujud cair.
-
Apabila pada suhu tinggi, alcohol akan
mempunyai titik didih dan titik leleh yang tinggi juga.
2. Sifat
kimia aldehida
-
Aldehida adalah senyawa polar
3. Sifat
fisis aldehida
-
Mempunyai senyawa monelektrolil
4. Sifat
fisis dan kimia keton
-
Memiliki titik didih dan titik leleh
lebih rendah dan alcohol (fisis)
-
Memiliki sifat adisi (kimia)
5. Sifat
fisis dan kimia asam karboksilat
-
Pada suhu kamar terbentuk zat cair yang
encer (fisis)
-
Asam karboksilat bersifat polar (kimia)
6. Sifat
fisis dan kimia ester
-
Ester merupakan senyawa non elektrout
(sifat fisis)
-
Ester pada suhu rendah mempunyai sedikit
kepolaran, tetapi pada suhu tinggi bersifat hamper non polar (sifat kimia)
2)
lloi identifikasi dapat dilakukan untuk
membedakan gugus fungsi yang satu dengan yang lainnya, sehingga dapat
menentukan cirri khas dari gugus fungsi tersebut.
-
Dengan uji iodoform dapat membedakan
alcohol primer, sekunder dan tersier.
-
Asam organic dapat diperoleh dengan
mengoksidasi alcohol atau aldehida dengan bahan pengoksidasi kuat (KMnO4).
-
Ester dapat dibentuk dan reaksi asam
organic dan anorganik dengan alcohol.
-
Metal salisilat yang terkandung dalam
minyak gandapura dibuat dengan esterifikasi metana dengan asam salisilat
J.
DAFTAR
PUSTAKA
Anwari, Budiman. 2005. Kimia Organik. Bandung : Institut
Teknologi Badnung
Epinur, dkk. 2011. Penuntun Praktikum Kimia Dasar. Jambi :
Universitas Jambi
Respati. 1980. Kimia Organik. Jakarta : Erlangga
Sabiach, Farid. 2004. Pengantar Kimia Organik. Jakarta :
Erlangga
Sulami, Erni. 2008. Konsep-konsep Inti Kimia Dasar. Jakarta
: Erlangga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar