PERCOBAAN VI
I.
JUDUL PRAKTIKUM
REAKSI-REAKSI
KIMIA DAN REAKSI REDOKS
II.
HARI, TANGGAL
SELASA , 19 MARET 2014
III.
TUJUAN PERCOBAAN
1. Mempelajari jenis reaksi kimia
secara sistematis
2. Mengamati tanda-tanda terjadinya
reaksi
3. Menulis persamaan reaksi dengan
benar
4. Menyelesaikan reaksi redoks dari
setiap percobaan
IV.
PERTANYAAN PRA PRAKTEK
1.
Berikan definisi dari istilah-istilah
berikut : katalis, deret elektromatif, reaksi eksotermik, endapan, produk dan
pereaksi !
Jawab :
Ø Katalis
: adalah suatu zat yang dapat memepercepat laju reaksi, namun zat tersebut
tidak ikut bereaksi.
Ø Deret
elektromatif : adalah deret yang
menyatakan kekuatan untuk mereduksi dari yang paling kuat ke yang paling lemah.
Ø Reaksi
eksotermik : adalah reaksi kimia yang
melepaskan energi dalam bentuk panas (kalor) ditandai dengan naiknya suhu.
Ø Endapan
: adalah zat yang berada di dasar campuran yang merupakan salah satu ciri
reaksi kimia.
Ø Produk
: adalah hasil dari reaksi kimia
Ø Pereaksi
: adalah zat-zat yang bereaksi
2.
Terangkanlah arti lambang-lambang
berikut : ∆, Wr, (s), (l), (g), dan (aq) !
Jawab :
Ø ∆ : perubahan
Ø Wr : energi rata-rata dalam reaksi kimia
Ø (s) : zat dalam bentuk solid (padat)
Ø (l) : zat dalam bentuk liquid (cairan)
Ø (g) : zat dalam bentuk gas
Ø (aq) : zat dalam bentuk aquos (larutan)
3.
Berapa kira-kira volume dalam tabung
reaksi yang berisi sepersepuluh bagian?
Jawab : untuk tabung reaksi 250 ml
x 250 ml = 25 ml
4.
Apakah warna indikator PP dalam larutan
asam?
Jawab :
Tidak
berwarna (bening)
5.
Hitung massa atom Cu dari data berikut :
Bobot
cawan penguap + logam M =
45,82 g
Bobot
cawan penguap =
45,361 g
Bobot
cawan penguap + logam Cu =
45,781 g
Jawab :
Massa
atom Cu = (bobt cawan penguap + Cu) –
(bobot cawan)
= 45,781 – 45,361
= 0,42 g
6.
Jelaskan apa yang dimaksud dengan
oksidasi dan reduksi !
Jawab :
Ø Oksidasi
: peristiwa pelepasan elektron dan biloksnya bertambah
Ø Reduksi : peristiwa penangkapan elektron dan
biloksnya berkurang
7.
Jelaskan apa yang dimaksud dengan
oksidator dan reduktor !
Jawab
:
Ø Oksidator
: zat yang mengalami reduksi
Ø Reduktor : zat yang mengalami oksidasi
V.
LANDASAN TEORI
Reaksi
kimia adalah proses yang mengonservasi sekelompok zat yang disebut reaktan,
menjadi kelompok zat baru yang dinamakan produk. Dengan kata lain, reasi kimia
adalah reaksi yang menghasilkan perubahan kimia. Memang dalam banyak kasus,
tidak ada yang terjadi ketika sejumlah zat dicampur masing-masing
mempertahankan komposisi dan zat aslinya. Kita memerlukan bukti sebelum kita
dapat mengatakan bahwa suatu reaksi telah terjadi. Beberapa jenis bukti fisis
yang diperlukan ditunjukkan berikut ini :
Ø Perubahan
warna
Ø Pembentukan
padatan dalam larutan jernih
Ø Evolusi
gas
Ø Evolusi
atau penyerapan kalor
Meskipun
pengmatan seperti ini biasanya menanadakan bahwa reaksi telah terjadi, bukti
kuat masih memerlukan analisis kimia terperinci dari campuran reaksi untuk
mengidentifikasi semua zat yang ada.(Petrucci.2007:108).
Umumnya
reaksi-reaksi kimia digolongkan menurut jenisnya sebagai berikut :
Ø
Reaksi penggabungan
Yaitu reaksi di mana dua buah zat bergabung
memebentuk zat ketiga. Kasus paling sederhana adalah jika dua unsur bereaksi
memebentuk senyawa. Misalnya, logam natrium bereaksi dengan gas klorin
memebentuk natrium klorida. Persamaan kimianya:
Na(s)
+ Cl(g) 2NaCl(s)
Ø
Reaksi
Penguraian
Yaitu suatu
reaksi senyawa tunggal membentuk dua atau lebih zat baru. Biasanya reaksi ini
berlangsung dalam suhu tinggi. Beberapa senyawa yang dapat teruraidengan
menaikkan suhu misalnya kclo3. senyawa ini jika dipanaska akan
terurai menjadi KCl dan gas oksigen. Persamaan kimianya :
KClO3(s) 2KCl(s) + 3O2 (g)
Ø
Reaksi pendesakan atau pergantian
Yaitu
suatu reaksi di mana suatu unsur bereaksi dengan suatu senyawa menggantikan
unsur yang terdapat dalam senyawa itu. Misalnya, jika logam besi dicelupkan ke
dalam larutan tembaga (II) nitrat, akan mengendapka logam tembaga. Persamaan kimianya
:
2Fe(s)
+ Cu (No3)2(aq) CU(s)
+ Fe(No3)2(aq)
Ø
Reaksi metalesis(pembentukan ganda)
Yaitu
reaksi yang melibatkan petukaran bagian dari pereaksi. Jika pereaksi adalah
senyawa ionik dalam bentuk larutan, bagian yang bertukaran adalah kation dan
anion dari senyawa. Misalnya larutan kalium iodida yang tidak berwarna. Ion-ion
di dalam larutan bereaksi memebentuk endapan berwarna kuning dari senyawa
timbal (II) iodida. Persamaan kimianya :
2KCl(aq)
+ Pb (No3)3(aq)
2KNO3(aq)
+ Pbl2(s)
Ø
Reaksi pembakaran
Yaitu reaksi
suatu zat dengan oksigen, biasanya bereaksi cepat disertai pelepasan kalor memebentuk
nyala (Sunarya.2010:47-50).
Oksidasi
adalah suatu proses yang mengakibatkan bilangan satu elektron atau lebih dari
dalam zat (atom, ion dan molekul). Bila suhu unsur dioksidas, keadaan
oksidasinya berubah ke harga yang lebih positif suatu zat pengoksidasi adalah
suatu zat yang memeperoleh elektron dan dalam proses tertentu zat tersebut
direduksi. Reduksi adalah suatu proses yang mengakibatkan hilangnya satu
elektron atau lebih dari alam zat (atom, ion dan molekul). Bila suhu unsur
direduksi, keadaan oksidasi berubah menjadi lebih negatif. Jadi suatu zat
pereduksi adalah zat yang kehilangan elektron dalam proses itu zat ini
dioksidasi (svehia.195:108).
Menentukan
reaksi redoks : dalam mencari bilangan oksidasi semua unsur dalam suatu reaksi,
serta dapat mengetahui reaksi tersebut redoks serta menentukan unsur yang
teroksidasi dan tereduksi, contoh :
a.
2Na
+ Cl2 2NaCl ,
biloks Na = 0 ke +1(oksidasi)
,
biloks Cl = 0 ke -1 (reduksi)
b.
NaS
+CaCl2 CaS + 2HCl ,
bilangan oksidasi semua unsur tetap.
Jadi
reaksi a dan b adalah redoks dan metethesis
(Syukri.1999:112).
Bilangan
oksidasi unsur-unsur yang umum dikenal yaitu yang disusun berdasarkan posisinya
dalam tabel periodik :
·
Unsur-unsur logam dapat memiliki
bilangan oksidasi positif, sedangkan unsur-uunsur nonlogam dapat memiliki
bilangan oksidasi positif atau negatif.
·
Bilangan oksidasi tertinggi yang
dimiliki unsur golongan IA-VIIIA adalah sama dengan bilanganya dalam tabel
periodik, sebagai contoh halogen adalah golongan VIIA, sehingga bilangan
oksidasi tertinggi yang paling mungkin adalah+7
Logam-logam
transisi (golongan IB, IIIB – VIIIB) biasanya memiliki beberapa bilangan
oksidasi yang mungkin
(Raymond,
2004 : 84).
VI.
ALAT DAN BAHAN
v
Reaksi
penggabungan
a.
Alat
Ø
Sudip
Ø
Krus
Ø
Nyala
bunsen
b.
Bahan
Ø
Mg
v
Reaksi
Penguraian
a.
Alat
Ø
Sudip
Ø
Tabung
reaksi
Ø
Nyala
bunsen
b.
Bahan
Ø
Kristal
CuSO4
∙ 5H2O
v
Reaksi
penggantian Tunggal
a.
Alat
Ø
Tabung
reaksi
b.
Bahan
Ø
1
ml larutan AgNO3 0,01 M
Ø
0,1
g serbuk Cu
Ø
1
ml larutan HCl 0,1 M
Ø
0,1
g serbuk Mg
v
Reaksi
penggantian Rangkap
a.
Alat
Ø
Tabung
reaksi 3 buah
Ø
Pipet
tetes
b.
Bahan
Ø
1
ml larutan AgNO3 0,1M
Ø
1
ml larutan Hg(NO3)2 0,1M
Ø
1
ml larutan Al(NO3)3 0,1M
Ø
1
ml larutan KI 0,1M
Ø
1
ml larutan Na3PO4 0,1M
v
Reaksi
netralisasi
a.
Alat
Ø
Tabung
reaksi 3 buah
Ø
Pipet
tetes
b.
Bahan
Ø
1
ml HNO3 0,1M
Ø
1
ml H2SO4 0,1M
Ø
1
ml H3PO4 0,1M
Ø
1
tetes indikator fenolftalein
Ø
NaOH
0,1M
v
Reaksi
redos serta perubahan warna
a.
Alat
Ø
Tabung
reaksi 3 buah
Ø
Lemari
asam
b.
Bahan
Ø
0,5
ml larutan H2SO4 6M
Ø
0,5
ml larutan KMnO4 0,1M
Ø
Larutan
Na2C2O4 0,1M
Ø
3
ml larutan NaHSO3 0,1M
Ø
1
ml HCl 6M
Ø
1
g kristal KMnO4
v
Beberapa
reaksi redoks
a.
Alat
Ø
Pipet
tetes
Ø
Tabung
reaksi
Ø
Nyala
bunsen
b.
Bahan
Ø
2
ml larutan CuSO4 0,5M
Ø
Logam
Zn
Ø
Logam
Cu
Ø
Larutan
ZnSO4 0,5M
Ø
Pb(NO3)2
0,5M
Ø
NaNO3
0,5M
Ø
Logam
Mg
Ø
5
tetes H2O2 0,1M
Ø
5
tetes H2SO4 1M
Ø
10
tetes KI 0,1M
Ø
Larutan
Kanji 1 tetes
Ø
FeCl3
0,1M
Ø
10
tetes H2SO4 0,1M
VII.
PROSEDUR KERJA
A.
Reaksi Penggabungan
B. Reaksi Penguraian |
|
D. Reaksi Penggantian Rangkap
|
|
DATA PENGAMATAN
PERSAMAAN REAKSI
|
BUKTI TERJADINYA REAKSI
|
a.
Reaksi Penggabungan
Mg + O2 àMgO2
|
-
Asap putih timbul bau
|
b. Reaksi
penguraian
CuSO4∙5H2OàCuSO4+ 5H2O
|
-
Warna mula-mula biru muda menjadi abu-abu
-
Timbul gelembung
|
c.
Reaksi Penggantian Tunggal
1.
Cu + AgNO4 à Cu(NO3)2 +
2Ag
2. Mg
+ HCl àMgCl2
+ H2
|
-
Berubah warna
-
Timbul gelembung terjadi endapan
-
Sebelum mg dicampurkan, warnanya bening, setelah dicampurkan menjadi
keruh, terdapat pengendapan dan gelembung
|
d.
Reaksi penggantian rangkap
1.
AgNO3+KlàAgl + KNO3
2.
Al(NO3) + Kl
3.
AgNO3 + Na3PO4
à Ag3PO4
+3NaNO
4.
Al(NO3) +
Na3PO4 à
AlPO4
|
-
Tidak terdapat endapan, warnanya berubah menjadi hijau.
-
Berwarna jernih, tidak terjadi reaksi.
-
Berwarna kehijauan dan tidak terjadi endapan
-
Berubah warna menjadi putih dan tidak ada endapan
|
e.
Reaksi netralisasi
1.
HNO3 + NaOH
NaNO3 + H2O
2.
H2SO4 +
2NaOH
NaNO3 + H2O
3.
H3PO4 +
3NaOH
Na3PO4 + 3H2O
|
-
Tidak mengendap, saat ditetesi pp tidak terjadi perubahan warna, tapi
saat ditetesi NaOH sebanyak 20 tetes, larutan berubah menjadi warna merah
muda bening.
-
Saat ditetesi pp tidak terjadi perubahan warna, tapi saat ditetesi
NaOH warna berubah menjadi pink bening.
-
Saat ditetesi pp tidak terjadi perubahan warna, tapi saat ditetesi
NaOH warna berubah menjadi pink bening.
|
f.
Reaksi redoks
1.
Na2C2O4
+ KMnO4
2NaMnO4 + K2C2O4
2.
NaHSO4 + KMnO4
NaMnO4 +KHSO4
3.
HCl + KMnO4
KCl + HMnO4
|
-
Warna pertama ungu pekat, menjadi merah bata, dicampurkan Na2C2O4 lama kelamaan berubag warna menjadi coklat kekuningan-kuningan.
-
Perubahan warna yang terjadi dari ungu muda menjadi ungu pekat
-
Adanya gelembung gas warnanya berubah menjadi hitam dan aromanya
menyengat setelah 20 tetes.
|
BEBERAPA REAKSI REDOKS
No.
|
Percobaan
|
Pengamatan
|
Reaksi
|
1.
|
CuSO4+Logam Zn
ZnSO4+Logam Cu
Serbuk Mg + Pb(NO3)2
|
Terbentuk gelembung/gas.
Menggumpal pada dinding tabung reaksi.
Warnanya keruh dan terasa hangat.
|
CuSO4+Zn
ZnSO4+Cu
ZnSO4+Cu
CuSO4+Zn
Mg+Pb(NO3)2+Zn
MgNO3+Pb
|
2.
|
Serbuk Mg+NaNO3
|
Adanya endapan
|
NaNO3+Mg
MgNO3+Na
|
3.
|
H2O2+H2SO4+Kl+kanji
|
Berubah warna dari cokelat menjadi
kemerahan.
|
|
4.
|
FeCl+H2SO4+Kl+kanji
|
Berubah menjadi kuning keruhdan
menimbulkan asap berwarna ungu.
|
|
IX.
PEMBAHASAN
A.
Reaksi Penggabungan
Pada
percobaan ini langkah awal yang kami lakukan adalah mengambil seujung sudip Mg
untuk dimasukkan ke dalam krus selanjutnya dibakar pada nyala bunsen selama dua
menit ternyata hasilnya tidak terjadi perubahan apapun pada Mg.
Mg
+ O2 -> MgO2
B.
Reaksi Penguraian
Pada
percobaan ini terlebih dahulu kami menyiapkan tabung reaksi yang telah
dibersihkan. Selanjutnya kami mengambil seujung sudip kristal CuSO4∙5H2O lalu dimasukkan pada
tabung reaksi,kemudian panaskan dengan bunsen selama dua menit. Berdasarkan
pengmatan yang diperoleh terjadi perubahan warna menjadi pekat dan CuSO4∙5H2O dapat terurai melalui
uap.
CuSO4∙5H2O -> CuSO4 + 5H2O
C.
Reaksi Penggantian tunggal
Pada percobaan ini dilakukan dua percobaan.yaitu :
1. Percobaan
pertama :
Hal
yang pertama dilakukan yaitu menyiapkan tabung reaksi yang telah dibersihkan.
Selanjutnya mengisi tabung reaksi tersebut dengan 1ml larutan AgNO3
0,01M dan kira-kira 0,1g serbuk Cu kemudian dikocok hingga homogen. Ternyata
hasilnya terjadi endapan pada dasar tabung. Ssuai dengan reaksi :
Cu
+ AgNO3 -> Cu(NO3)2
+ 2Ag
2. Percobaan
kedua :
Pada
percobaan kedua ini kami memasukkan 1ml larutan HCl 0,1M pada tabung reaksi
yang telah dibersihkan dan juga memasukkan kira-kira 0,1g serbuk Mg. Setelah
diamati, ternyarta pada larutan terdapat endapan, gas, dan terjadi perubahan
warna menjadi keruh. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi reaksi pada larutan
tersebut.
D.
Reaksi Penggantian Rangkap
Pada
percobaan ini kami menyiapkan enam tabung reaksi yang telah dibersihkan.
Pada tabung
I : diisi dengan 1ml larutan AgNO3
0,01M
Pada tabung
I : diisi dengan Hg(NO3)2
0,1M
Pada tabung II:
diisi dengan Al(NO3)3 0,1M
Selanjutnya
pada masing-masing tabung reaksi ditambahkan 1ml KI 0,1M . berdasarkan
pengamatan hasilnya adalah :
Tabung
I : AgNO3 + KI -> AgI + KNO3
Ø larutan
berwarna hijau dan tidak terjadi endapan
Tabung
II : Hg(NO3)2+KI -> HgI+K(NO3)2
Ø tidak
terjadi perubahan pada larutan
Tabung
III: Al(NO3)3+KI AlI+K(NO3)3
Ø tidak
terjadi perubahan pada larutan
Percobaan selanjutnya :
Tabung
IV : diisi dengan larutan AgNO3 0,01M
Tabung
V : diisi dengan larutan Hg(NO3)2
0,1M
Tabung
VI: diisi dengan Al(NO3)3 0,1M
Selanjutnya
tambahkan 1ml larutan Na3PO4 0,1M pada masing-masing
tabung reaksi di atas. Khusus pada tabung reaksi V tidak digoyangkan ketika
penambahan 1ml larutan Na3PO4 0,1M. Berdasarkan
pengamatan hasilnya adalah:
Tabung
IV : AgNO3 + Na3PO4 -> Ag3PO4
+ 3NaNO
Ø larutan
berwarna kehijauan dan tidak terjadi endapan
Tabung
VI : : Al(NO3)3 + Na3PO4 -> AlPO4 +
3NaNO3
Ø Warnanya
berubah menjadi putih dan tidak mengendap
E.
Reaksi Netralisasi
Sebelum
melakukan percobaan, kami menyiapkan tabung reaksi yang telah dibersihkan.
Selanjutnya, pada tabung reaksi :
Tabung
I : 1ml HNO3 0,1M
Tabung
II : 1ml H2SO4
0,1M
Tabung
III : 1ml H3PO4 0,1M
Selanjutnya,
pada masing-masing tabung ditambahkan 1 tetes indikator fenolftalein. Kemudian,
tetesi masing-masing tabung dengan larutan NaOH 0,1M sampai terjadi perubahan
warna. Setelah diamati, hasilnya adlah sebagai berikut :
Tabung I : saat ditetesi PP tidak terjadi perubahan
warna, namun saat ditetesi NaOH sebanyak 5 tetes larutan berubah warna menjadi
merah muda bening dan tidak terjadi endapan.
Tabung II : saat
ditetesi PP tidak terjadi perubahan warna. Namun saat ditetesi NaOH sebanyak 5
tetes larutan berubah warna menjadi merah muda bening.
Tabung III: saat
ditetesi PP tidak terjadi perubahan warna. Namun saat ditetesi NaOH sebanyak 5
tetes, larutan berubah warna menjadi merah muda bening.
Hal
di atas menunjukkan bahwa terjadi reaksi pada setiap larutan dengan indikator terjaadinya perubahan
warna.
F.
Reaksi Redoks Serta Perubahan Warna
Pada
awalnya, kami menyiapkan tiga tabung reaki yang telah dibersihkan. Selanjutnya
isi masing-masing tabung :
Tabung I : isi dengan 0,5ml larutan H2SO4
6M dan 0,5ml larutan KMnO4 0,1M. tetesi dengan larutan Na2C2O4
0,1M. Setelah dilakukan pengamatan, terjadi perubahan warna dari ungu menjadi
cokelat.
Tabung II : diisi dengan 3ml larutan NaHSO3
0,1M dan 1ml NaOH 10M sambil dikocok. Selanjutnya meneteskan KMnO4
20 tetes dihasilkan gelembung gas dan warna larutan bening. Hal ini menunjukkan
terjadinya reaksi.
Tabung III :
diisi dengan 1ml larutan HCl 6M dan ditambahkan kira-kira 1 gram kristal KMnO4.
Selanjutnya, panaskan dalam lemari asam. Setelah diamati, timbul gas, dan
larutan berwarna hitam serta menghasilkan aroma yang menyengat.
G. Beberapa
Reaksi Redoks
Pada percobaan
ini, kami mencampurkan :
Ø CuSO4
0,5M + sepotong logam Zn, hasilnya terjadinya perubahan warna, terbentuknya
gelembung gas dan terjadi endapan.
Ø ZnSO4
+ logam Cu, tidak bereaksi.
Ø Serbuk Mg + Pb(NO3)2, hasilnya terjadi perubahan warna dari
bening menjadi keruh, terjadi endapan dan tabung reaksi terasa hangat.
Ø Serbuk Mg + NaNO3, hasilnya
terbentuk endapan tetapi tidak terjadi perubahan warna.
Ø H2O2
+ H2SO4 + KI + amilum, hasilnya terjadi perubahan warna
dari cokelat menjadi kemerahan.
Ø FeCl3
+ H2SO4 + KI + kanji, hasilnya terjadi perubahan warna
dari bening menjadi keruh dan timbul asap berwana ungu.
X.
DISKUSI
A.
Reaksi Penggabungan
Pada
reaksi ini suatu zat digabungkan dengan cara dibakar, sehingga zat tersebut
bereaksi dengan O2.
B.
Reaksi Penguraian
Pada
percobaan ini CuSO4 ∙ 5H2O diuraikan dengan cara pemanasan, di mana
nantinya H2O akan menguap sehingg didapatlah CuSO4.
C.
Reaksi Penggantian Tunggal
Pada
percobaan ini, terjadi pergantian suatu unsur terhadap unsur lain, namun unsur
yang digantikan letaknya lebih bawah dalam deret volta sehingga unsur pengganti
dapat mendesak unsur yang akan digantikan.
D.
Reaksi Penggantian Rangkap
Pada
percobaan dicampurkan AgNO3,
Hg(NO3)2, Al(NO3)3 dengan KI,
setelah bereaksi maka zat dari masing-masing percobaan dapat bertukar pasangan.
Namun pada reaksi Hg(NO3)2 + KI dan Al(NO3)3
+ KI tidak terjadi perubahan apapun. Hal ini disebabkan kesalahan pada
praktikan yang tidak melakukan percobaan sesuai prosedur.
E.
Reaksi Netralisasi
Pada
percobaan ini, HNO3 yang ditetesi indikator PP tidak terjadi
perubahan warna karena trayek PP 8,3-10 sedangkan asam memiliki PH dibawah 7.
Oleh karena itu, basa berupa NaOH untuk menetralisasikannya.
F.
Beberapa Reaksi Redoks
Pada
percobaan ini, ZnSO4 yang dicampurkan dengan Cu tidak terjadi
reaksi. Hal ini dikarenakan Cu berada di kanan Zn jadi Cu tidak dapat mendesak
Zn. Untuk reaksi NaNO3 + Mg juga tidak terjadi reaksi hal ini
disebabkan campuran tidak larut sehingga terbentuk endapan.
XI.
PERTANYAAN PASCA PRAKTEK
1. Identifikasi
zat-zat berikut ini !
a.
Asap putih
b.
Cairan tak berwarna
c.
Gas yang dapat memadamkan api
d.
Padatan kelabu
e.
Gas tak berwarna
f.
Endapan jingga
g.
Endapan kuning
h.
Yang mengubah warna indikator
Jawab:
a. Asap
putih :
gas MgO2
b. Cairan
tak berwarna :
H2O
c. Gas
yang dapat memadamkan api : CO2
d. Padatan kelabu :
Cu(NO3)2
e. Gas tak berwarna :
H2
f. Endapan jingga :
HgI2
g. Endapan kuning :
AlI3
h. Yang mengubah warna indikator : NaOH
2. Buatlah
persamaan reaksinya :
a)
Logam
tembaga + oksigen tembaga
(II) oksida
b)
Merkuri
(II) nitrat + kalium bromida merkuri
(I) bromidat kalium nitrat
Jawab:
a) Cu + O2 CuO2
b) Hg(NO3)2
+ KBr HgBr2
+ KNO3
3. Lengkapi
persamaan reaksi berikut :
a)
Hg
+ Fe(NO3)3 TR
b)
Zn
+ Ni(OH)2 Zn(OH)2
+ Ni
c)
Pb(NO3)2
+ K2CrO4 TR
d)
Zn(HCO3) TR
XII.
KESIMPULAN
1. Ada
5 jenis reaksi kimia :
Ø Reaksi
penggabungan : sintesis satu jenis senyawa dari 2 zat atau lebih
A
+ Z AZ
Ø Reaksi
penguraian : terpecahnya satu senyawa menjadi 2 zat atau lebih
AZ -> A + Z
Ø Reaksi
penggantian : satu unsur menggantikan unsur lain dalam senyawa, unsur yang
digantikan adlah yang letaknya lebih bawah dalam deret volta.
A
+ BZ -> AZ + B
Ø Reaksi
penggantian rangkap : dua zat dalam larutan bertukar pasangan
AX
+ BZ -> AZ + BX
Ø Reaksi
netralisasi : asam dan basa bereaksi memebentuk garam dan air
HX
+ BOH -> BX + HOH
2.
Tanda-
tanda terjadinya reaksi :
Ø Timbulnya
gas
Ø Adanya
endapan
Ø Terjadi
perubahan warna
Ø Terjadinya
perubahan suhu
3.
Reaksi
redoks yaitu reaksi reduksi dan oksidasi.
Ø Reaksi
reduksi : peristiwa penangkapan elektron, melepaskan oksigen, mengikat H2
dan bioksnya berkurang.
Ø Reaksi
oksidasi : peristiwa pelepasan elektron, penangkapan oksigen, melepaskan H2
dan koefisienya bertambah.
XIII.
DAFTAR PUSTAKA
G.svehia
. 1985. Reaksi Redoks . Surakarta ;
Balaipustaka
Petrucci
. 2007 . Kimia Dasar . Jakarta ;
Erlangga
Raymond,
Chang . 2004 . Kimia Dasar 1 .
Bandung ; Lautan Bariwasa
Syukri,S
. 1999 . Kimia Dasar 1 . Bandung ; ITB
Yayan,
Sunarya . 2010 . Kimia Dasar 1 .
Bandung ; Yrama Widya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar