PERCOBAAN XI
PERBANDINGAN
SENYAWA KOVALEN DAN IONIK
-
Hari , Tanggal : Selasa, 2 april 2013
-
Kelompok :
V (lima)
-
TUJUAN :
1. Mengenal
perbedaan antara senyawa kovalen dan ionik
2. Mempelajari
jenis ikatan dan struktur molekul yang mempengaruho senyawa secara langlung
3. Membandingkan
sifat fisis dan kimia beberapa pasang isomer
4. Mempersiapkan
diri untuk memsuki praktikum kimia organik
A. LANDASAN TEORI
Perbedaan
fisis yang paling mencolok antara senyawa kovalen ionik terdapat pada titik
leleh, kelarutan, dan hantaran listriknya. Ketiga perbedaan ini umumnya
disebabkan oleh kekuatan ikatan ionik yang lebih besar daripada ikatan kovalen.
Perbedaan
titik leleh antara senyawa kovalen dan ionik disebabkan oleh ikatan antara
partikel-partikel atau molekul-molekulnya. Gaya tari Van Der Waals yang ada
diantara molekul kovalen lebih lemah dibandingkan ikatan yang ada pada senyawa
ionik. akibatnya, hanya sedikit energi yang dibutuhkan untuk memisahkan
partikel dalam senyawa kovalen. Dengan demikian, senyawa kovalen mendidih pada
suhu yang lebih rendah dibandingkan dengan senyawa ionik.
Senyawa
ionik sebagian besar larut dalam air yang polar membentuk ikatan yang kuat
dengan ion-ion. Bagian negatif dari oksigen pada molekul air berinteraksi
dengan kation (M+) dan bagian dari hidrogen berinteraksi dengan
anion (X - ), seperti tergambar berikut ini.
(Molekul
air polar) (interaksi kation dengan
air) ( interaksi anion dengan air)
Sejalan
dengan bertambahnya interaksi antara molekul air dengan ion, banyak ikatan
antara ion dengan ion tetangganya dalam struktur kristal semakin lemah, dan
akhirnya ion hidrat terlepas kedalam larutannya. Senyawa kovalen larut dalam
perlarut kovalen nonpolar, tetapi tidak dalam air kecuali apabila molekulnya
membentuk ikatan hidrogen dengan air. Senyawa organik yang mengandung oksigen
dengan 4 atom karbon atau kurang biasanya larut dalam air karena terbentuk
ikatan hidrogen seperti dibawah ini:
(Metil alkohol) (Formaldehida) (Aseton)
Rantai
lurus dan lingkar dari atom-atom karbon
Unsur
karbon sangat unik, karena adanya ikatan yang berulang dengan sesamanya
membentuk senyawa berantai lurus atau lingkar yang stabil. n-Heksana, C6H12, dan siklo heksana, C6H12,
merupakan contoh-contoh dari molekul rantai lurus dan linkar beranggota enam
atom C.
n-Heksana Sikloheksana
Satu
senyawa rantai lurus Satu senyawa lingkar
Rantai-ratai
yang lebih panjang terdapat pada dekana, C10H22, minyak
mineral (campuran molekul hidrokarbon C20H42 dan yang
lebih panjang), bahkan n-Heksana, C100H202.
Isomer
Isomer
adalah beberapa molekul dengan rumus molekul yang sama tetapi berbeda struktur
molekulnya (maksudnya, panataan atoom-atom dalam molekulnya berbeda).
Keisomeran umumnya terdapat pada senyawa karbon tetapi tidak ada pada senyawa
kovalen lalinnya maupun senyawa ionik.
o-diklorobenzena
dan p-diklorobenzena, C6H4Cl2,
merupakan sepasang isomer, n-butil
alkohol dan dietil eter semuanya adalah isomer dengan rumus molekul C6H10.
Karena kedua senyawa dan isomer ini merupakan anggota senyawa alkohol
(dicirikan oleh gugus –OH), maka sifat mereka umumnya sama,(Epinur, dkk. 2010 : 77 – 78).
Dalam
kristal ion, setiap ion menimbulkan gaya ionik dengan beberapa ion
disekelilingnya. Demikian pula ion dengan muatan x jenis akan saling bertolakan. Sulit
menentukan kekuatan bersih gaya-gaya didalam kristal ion. Besarnya gaya ini
berhubungan dengan energi kisi. Energi kisi adalah besarnya energi yang
dilepaskan jika ion-ion positif dan negatif yang terpisah diionkan untuk
berdekatan membentuk kristal ion yang tersusun dari 1 mol unit rumus suatu
senyawa.
Gaya
tarik diantaraa sepasang ion yang bermuatan berlawanan, meningkat dengan
semakin meningkatnya muatan ion atau semakin menurunnya ukuran ion. Energi kisi
pada kebanyakan senyawa ion cukup besar sehingga ion-ion tidak mudah melepaskan
diri begitu saja dan berubah ke fase gas, padatan ion tidak menyublim pada suhu
kamar . Semua padatan ion dapar meleleh jika diberi cukup energi panas untuk
menghancurkan struktur kristal pada umumnya. Semakin tinggi titik energi kisi,
semakin tinggi titik leleh, (petrucci,
1987).
Senyawa
ionik terbentuk dari kation dan anion kecuali untuk ion amonium (NH4+). Senyawa
ion merupakan senyawa biner (binary coumpound) yaitu senyawa yang terbentuk
hanya 2 unsur. Logam-logam tertentu khususnya logam transisi dapat membentuk
lebih dari satu kation, (Raymond Chang,
2004).
1. Ikatan
Elektrovalen atau ion
Senyawa-senyawa
ion berupa elektrolit, biasanya berupa zat padat dengan titik lebur dan titik
didih tinggi, tidak larut dalam pelarut organik tetapi larut dalam air.
2. Ikatan
Kovalen (atom)
Ikatan
kovalen diarahkan dalam ruang pada kedudukan tertentu, suatu bentuk khusus dari
ikatan olahan. ikatan ini misalnya terdapat dalam senyawa nitrometana, metil
isosianida, ion amoium, alumunium klorida, (Sukardji.
1983).
Ikatan kovalen dihasilkan oleh
sejumlah atom yang berpotongan , elektron molekul adalah spesies netral yang
terdiri dari dua atau lebih atom yang sama/ berbeda yang dihubungkan oleh
ikatan kovalen.
1. ikatan
kovalen tunggal
Ikatan
kovalen tunggal dihasilkan oleh pasangan elektron valensi patungan.
Kadang-kadang pasang elektron pada ikatan tunggal ditunjukkan dengan garis.,
sebagaimana dalam H – H untuk hidrogen. Notasi untuk jenis ini dinamakan rumus
struktur, yaitu rumus kimia yang menunjukkan susunan atom dalam molekul.
2. Ikatan
kovalen ganda dua atau ganda tiga
Atom
dapat berpatungan lebih dari sepasang elektron untuk mencapai konfigurasi
elektron gas mulia yang mantap. Atom karbon mempunyai 4 elektron valensi dan
perlu 4 lagi untuk mencapai konfigurasi gas mulia molekul CO2
mengandung 2 oksigen yang masing-masing berpatungan sebanyak 2 elektron dengan
karbon membentuk dua ikatan ganda dua karbon oksigen.
: O : :
C :
:
O :
atau O = C = O
Molekul
nitrogen mengandung ikatan kovalen ganda tiga. setiap atom nitrogen mempunyai
lima elektron valensi dan memerlukan tiga lagi untuk mencapai konfigurasi
elektron dari neon.
3. Ikatan
kovalen koordinat
Kadang-kadang
satu atom menyediakan dua elektron ikatan dalam ikatan kovalen, dalam hal ini
terbentuklah ikatan kovalen koordinat. Dalam sekali terbentuk ikatan kovalen
koordinat tak berbeda denga ikatan kovalen diantara dua atom yang sama. Karena
elektron tidak dapat dibedakan satu sama lain dan suatu molekul yang mempunyai
ikatan kovalen tidak memperdulikan dari mana asalnya pasangan elektron.
Atom dengan elektronegatifan yang
sama atau hampir sama membentuk ikatan kovalen dalam mana atom menerapkan
tarikan yang sama terhadap elektron ikatan jenis ikatan kovalen ini disebut
ikatan kovalen nonpolar. Disamping keelektronegatifan, suatu faktor lain yang
menemukan derajat kepolaran suatu ikatan adalah polanza bilitas atom-atom yakni
kemampuan diluar elektron untuk diisolasi ( diubah bentuknya) sehingga manjadi
kepolaran.
Akibat perbedaan keelektronegatifan
dan perbedaan polatibilitas adalah beranekaragamnya jenis ikatan. Kesatuan dari
ikatan polar ke ikatan ion. Dalam rangakaian kesatuan ini dikatakan mengenai
bertambahnya ion dalam ikatan,, (Antony.
1992).
B.
PERTANYAAN
PRAPRAKTEK
1. Apa
sebabnya air disebut molekul polar? Jelaskan dwikutub air berdasarkan bentuk
molekulnya!
jawab:
karena air dapat melarutkan senyawa ionik, air membentuk ikatan yang kuat
dengan ion-ion.
2.
Tuliskan beberapa perbedaan antara
senyawa ionik dan kovalen!
jawab:
senyawa ionik senyawa
kovalen
a.
mempunyai titik didih dan a. mempunyai titik didih dan
titik
leleh tinggi titik leleh rendah
b.
pada suhu kamar berwujud b. mempunyai tiga wujud. padat,
cair
padat dan gas
c.
dalam keadaan murni bersifat c. dalam keadaan murni bersifat
konduktor isolator
d.
larutan dalam pelarut polar d. larutan dalam pelarut
nonpolar
e.
terjadi antara unsur logam e. terjadi antara unsur
nonlogam
dengan
unsur nonlogam nonlogam
3. Gambarkan
struktur isomer dari C3H6Cl2 ( gambarkan setiap ikatan denan garis). Apakah
setiap isomer mempunyai jumlah dan ikatan yang sama? berapa umlahnya?
jawab:
a.







CH3 CH CH2 c. CH2 CH CH3
Cl Cl Cl Cl
b.




CH2 CH2 CH2 d.
Cl
Cl
4. Di
antara senyawa-senyawa berikut ini : MgCl2, C4H10,
SO3, Li2O, C3H8, PCl3,
HCl, tentukan mana yang senyawa ionik dan mana senyawa kovalen?
jawab:
ionik :
MgCl2 dan Li2O
kovalen : C4H10, SO3, C3H8,
PCl3, dan HCl
5.
Gambarkan ikatan rantai lurus dan siklik
dari C4H8 (setiap ikatan digambarkan dengan garis)!
jawab:
C.
ALAT DAN BAHAN
Ø Alat
-
Tabung kapiler
-
Thermometer
-
Tabung reaksi
-
Sudip
-
Bensin
Ø Bahan
-
NaCL - CaCl4
-
KI -
Naftolen
-
M9So4 - P
- oiklorobenzana
-
(CH3)2 CHoH - Logam Natrium
-
C10Hz - P
- diklorobenzena
-
C6H4Cl2 -
Isopropil alcohol
D.PROSEDUR
KERJA
a.
PERBANDINGAN TITIK LELEH
a.
Senyawa Kovalen
|
|
b.
Senyawa Ionik
![]() |
|
B. Perbandingan kelarutan
![]() |
|||
|
|
|
c.
Senyawa karbon berantai lurus dan lingkar
(cincin)
![]() |
|
|
![]() |
|
d.
Isomer
![]() |
|
|
|
|
|
|
![]() |
|
|
|
Diteteskan
pada sudip
|
E.
DATA PENGAMATAN
A.
Perbandingan
Titik Leleh
a. Senyawa
kovalen
|
|
Senyawa
kovalen
|
Titik
leleh oC
|
Titik
leleh pustaka, oC
|
|
1
|
Nftalena C10H8
|
Tidak
|
Tidak
|
|
2
|
P – Diklorobenzena C6H4Cl
|
Dilakukan
|
Dilakukan
|
b. Senyawa
ionik
|
|
Senyawa
ionik
|
Titik leleh pustaka, oC
|
|
1
|
Garam dapur, NaCl
|
Tidak
|
|
2
|
Kl
|
Dilakukan
|
|
3
|
M9SO4
|
|
B.
Perbandingan
Kelarutan
|
|
Senyawa
kovalen
|
Kelarutan
|
|
|
Air
|
Karbon tetraklorida
|
||
|
1
|
Isopropyl Alkohol (CH3)2
CHOH
|
Larut
|
Larut
|
|
2
|
C10H8
|
Tidak larut
|
Larut
|
|
3
|
C6HCl2
|
Tidak larut
|
Tidak larut
|
|
4
|
NaCl
|
Tidak larut
|
Tidak larut
|
|
5
|
Kl
|
Tidak larut
|
Tidak larut
|
|
6
|
M9SO4
|
Larut
|
Tidak larut
|
C.
Senyawa
Karbon Berantai Lurus dan Lingkar (cincin)
|
|
Senyawa
|
Warna
|
Bau
|
|
1
|
N Heksana
|
Tidak berwarna
(bening)
|
Alcohol
|
|
2
|
Sikloheksana
|
Tidak berwarna
(bening)
|
Alcohol
|
|
|
Senyawa
|
Warna
|
Bau
|
|
1
|
N – Heksana
|
Tidak berwarna
(bening)
|
Alcohol
|
|
2
|
N – dekana
|
Tidak berwarna
(bening)
|
Alcohol
|
|
3
|
Minyak bumi
|
Tidak dilakukan
|
Tidak dilakukan
|
Catatan : untuk taraf kekentalan
1. Sangat
kental
2. Kental
3. Kurang
kental
4. Tidak
kental
D.
Isomer
Sifat fisis
|
|
Senyawa
|
Warna
|
Bau
|
|
1
|
O – diklorobenzena
|
Bening
|
Aromatik
|
|
2
|
P – diklorobenzena
|
Bening
|
Alcohol
|
|
3
|
N – butil alkohol
|
Bening
|
Menyengat (alcohol)
|
|
4
|
T – butyl alkohol
|
Bening
|
Menyengat (alcohol)
|
Sifat kelarutan
|
|
Senyawa
|
Kejenuhan
larutan (tetes)
|
|
1
|
N – butil alkohol
|
G tetes : bau parfum
|
|
2
|
N – butil alkohol
|
O tetes : bau
antiseptik
|
F.
PEMBAHASAN
Sebelum kita
melakukan percobaan, kita harus mempersiapkan alat dan bahan yang dilakukan.
Setelah itu barulah kita melakukan percobaan menurut prosedur kerja
masing-masing percobaan.
Perbedaan fisis yang paling mencolok antara senyawa
kovalen ionic terdapat pada titik leleh, kelarutan, dan hantaran listriknya.
Ketiga perbedaan ini umumnya disebabkan oleh kekuatan ikatan ionic yang lebih
besar daripada ikatan kovalen. Penggunaan bersama-sama sepasang electron
valensi antara 2 atom non logam disebut suatu ikatan kovalen, zat tersebut
senyawa kovalen. Percobaan kali ini, kita akan mengetahui titik didih dan titik
leleh rasa.
A. Perbandingan
titik leleh
Percobaan perbandingan
titik leleh tidak kami lakukan, tetapi kami memperoleh data dari literature
yang kami cari, bahwa naftolena adalah senyawa turunan benzena yang memiliki
rumus C10H8. Naftalena termasuk senyawa aromatic
polisiklik. Manfaat naftalena sebagai kapur barus.
-
Titik leleh kovalen < titik leleh
ionic.
(adanya gaya vanderwads : gaya yang
bekerja pada molekul-molekul yang lemah, terjadi akibat adanya gaya iondon dan
gaya tarik antar dipole)
-
Gaya dispense
2+H -
C2 - H2+
H2+
-
Gaya iondon
Dipole permanen
2+H H2+
-
Bentuk molekul
1. 
H2+
2+H -
C2 - H2+ tetrahednal sudut : 109.50
H2+
2. 
O2 huruf V sudutnya 104.50
2+H H2+
Semakin besar sudut, maka semakin besar kepolarannya.
Perbandingan kovalen
dan ionik.
Senyawa kovalen memiliki titik leleh yang lebih rendah
daripada senyawa ionic karena pada senyawa ionic terjadi gaya elektrostatik
antara ion-ionnya sehingga membentuk struktur Kristal yang sangat kuat.
Sehingga titik lelehnya tinggi sedangkan senyawa kovalen dengan adanya gaya
vanderwaals yang menyebabkan antar molekulnya lemah sehingga titik lelehnya pun
kecil.
|
No
|
Faktor pembeda
|
Ionik
|
Kovalen
|
|
1
|
Atom
penyusun
|
Logam
+ non logam
|
Antar
non logam
|
|
2
|
Proses
ikatan
|
Serah
terima ē
|
Pemakaian
ē bersama
|
|
3
|
Wujud
|
Umumnya
Kristal padat
|
Cairan
atau larutan
|
|
4
|
Titik
didih dan titik leleh
|
Tinggi
|
Lemah
|
|
5
|
Kelarutan
|
Umumnya
mudah larut
|
Umumnya
sukar larut
|
|
6
|
Daya
hantar listrik
|
Konduktor
|
Isolator
|
B. Perbandingan
Kelarutan
Pada
senyawa ini kami hanya menggunakan senyawa isopropildikohol, C10H8
dan M9SO4. Isopropil alcohol dan M9SO4
larut dalam air. Sedangkan senyawa C10H8 tidak larut
dalam pelarut air karena pelarut air bersifat polar sedangkan senyawa C10H8
bersifat nonpolar.
Pada
percobaan yang menggunakan pelarut karbon tetraklorida M9SO4
tidak larut dalam karbon tetraklorida, sedangkan isopropil alcohol dan C10H8
larut dalam tetraklorida. Namun berdasarkan literature pada air (CH3)2
CHOH, NaCl, KI dan M9SO4 larut, dan pada karbon
tetrakliroda (CH3)2 CHOH, C10H8,
propanol larut.
C. Senyawa
karbon berantai lurus dan lingkar (cincin)
Pada percobaan ini
Berikut disajikan table perbedaan antara
heksana dan sikloheksana.
|
No
|
Factor Pembeda
|
n-heksana
|
Sikloheksana
|
|
1
|
Golongan
|
Termasuk alkana
(hidrokarbon alitatif, rantai lurus, dan bercabang)
|
Termasuk alkana
rantai melingkar (hidrokarbon, siklik, rantai tertutup dan bercabang)
|
|
2
|
Titik didih
|
(650 – 700)
C
|
Di atas (2000
– 3000) C
|
|
3
|
Reaksi kimia
|
Dapat bereaksi dengan
Br2 membentuk sikloheksana
|
Dapat bereaksi dengan
Br2, membentuk 1,2 dibromosikloheksana
|
|
4
|
Struktur molekul
|
Berupa gas ikatan
|
Berupa ikatan yang
terbentuk kursi
|
|
5
|
Jumlah isomer
|
Ada 5 : n-heksana,
2-metil pentana, 3 metil pentana, 2.2 dimetil butana
|
Ada 3 : heksana, 2
metil siklopentana, 3 metil siklopentana
|
|
6
|
Fungsi
|
Umumnya sebagai
pelarut organic yang baik bagi senyawa kovalen
|
Umumnya digunakan
untuk mengidentifikasi senyawa dalam reaksi adhesi
|
Komposisi minyak bumi
|
Jenis
senyawa
|
Jumlah
(persentase)
|
Contoh
|
|
Hidrokarbon
|
90 – 99 %
|
Alkana,
sikloalkana dan aromatis
|
|
Senyawa
belerang
|
0.1 – 7 %
|
Tioalkana
(R-S-R) : alkanatiol (R-S-H)
|
|
Senyawa
hydrogen
|
0.01 – 0.9 %
|
Pirol
(C4HsN)
|
|
Senyawa
oksigen
|
0.01 – 0.4 %
|
Asam
karboksilat (RCOOH)
|
|
Organa
logam
|
Sangat kecil
|
Senyawa
logam nikel
|
D. Isomer
Isomer
adalah senyawa yang memiliki rumus molekul sama, tetapi rumus strukturnya
berbeda. Pada praktikum kali ini, kita dapat mengetahui sifat fisik dan sifat
kimia, yakni sebagai berikut :
Sifat fisik :
-
Warna jernih
-
Bau khas obat bius (obat anestesi)
-
Memiliki titik didih yang tinggi
-
Dapat menyebabkan kulit terasa dingin
(reaksi endoterm)
-
Alcohol suhu rendah, wujudnya cair dan
dapat larut dalam air
-
Alcohol suhu tinggi, semakin sukar larut
dalam air, titi didih semakin tinggi
Sifat kimia :
-
Bersifat polar
-
Memiliki ikatan hydrogen
-
Bersifat netral
-
Mudah menguap
-
Mudah terbakar (oksidasi)
-
Pada umumnya larut dalam air, dan
-
Alcohol primer dapat dioksidasi menjadi
aldehida, lalu aldehida dapat dioksidasi lagi menjadi asam karboksilat, dan
Contoh :
CH3
– CH2 – CH2 – OH (1
propanol)
CH3
– CH2 – C – H (propanol)
CH3
– CH2 – C – OH (asam
propanoat)
-
Dapat bereaksi dengan Na
G. PERTANYAAN
PASCA PRAKTEK
1.
Mana yang lebih
tinggi titik didihnya kalsium, klorida, CaCl2, asetil klorida ?
jelaskan !
Jawab
:
Yang
lebi tinggi adalah CaCl2, Hal ini karena CaCl2 adalah
senyawa ionik dimana antara ikatan molekul kuat. Sedangkan pada senyawa asetil
klorida, senyawa kovalen memiliki gaya vanderwall yang lemah dan menyebabkan
ikatan antar molekul demikian lemah pula.
2.
Mengapa
naftalena tidak larut dalam air ?
Jawab
:
Karena
nafalena senyawa kovalen nonpolar, sedangkan air adalah senyawa-senyawa polar
yaitu air hanya dapat melarutkan senyawa polar saja.
3.
Mengapa
senyawaionik tidak larut dalam heksana?
Jawab
:
Senyawa
ionik seperti HCl, KI, dan MgSO4 tidak larut dalam heksana karena
perbedaan keelektronegatifan sangat besar. Pada heksana daya kepoalrannya lebih
kecil dari senyawa ionik karena hekasana adalah kovalen non polar sehingga
senyawa-senyawa ion akan mengendap.
4.
Dieter sedikit
larut dalam air, jelaskan peranan air dalam pelarutan eter !
Jawab
:
Dieter
sedikit larut dalam air karena daya polarisasinya kecil dari air, tidak ada
ikatan hidrogen, air sukar melarutkan dietil eter karena daya
polarisasinyakecil dan kurang reaktif.
5.
Gambarkan 2
isomer eter dan dietil !
Jawab
:
1.
CH3-CH2-O-CH2-CH2
2.
CH3
-O-CH2-CH2-CH3
3.
CH3-O-CH-CH2
CH3
H. DISKUSI
A.
perbandingan
titik leleh
percobaan
ini tidak kami lakukan, hal ini dikarenakan bahan-bahan untuk raktikum ini
tidak tersedia. Pada percobaan ini dapat diketahui percobaan ikatan kovalen dan
ionik , yakni sebagai berikut :
1.
ikatan kovalen
·
titik lele dan
titik didih rendah, karena vanderwaalsnya lemah
·
kelarutannya
larut dalam senyawa non polar, seperti heksana
·
daya hantar
listrik hanya bisa dilakukan oleh lelehan senyawa kovalen
·
jenis ikatan
terbentuk dari senyawa logam dan senyawa non logam, dan pemakaian elektron
bersama
2.
ikatan ionik
·
titik didih dan
titik leleh tinggi, karena vanderwaalsnya tinggi
·
kelarutannya
larut dalam senyawa non polar
·
daya hantar
listriknya bisa dilakukan oleh lelehan dan larutannya
·
jenis ikatan
terbentuk dari senyawa non logam dan logam serta reaksi serah terima elektron
B. Perbandingan kelarutan
Pada
percobaan kali ini kami hanya menggunakan 3 jenis senyawa kovalen yakni :
isopropil alkohol, C10H8, dan MgSO4. Hal ini
dikarenakan tidak adanya bahan yang mencukupi, sehingga menyebabkan kami hanya
melakukan percobaan pada 3 jenis senyawa ini saja. Pada percobaan isopropil
alkohol dan MgSO4 larut
dalam air, sedangkan C10H8
tidak larut. Hali ini dikarenakan air bersifat polar sehingga zat
tersebut dapat larut dalam air. Pada karbon tetra klorida isopropil alkohol dan
C10H8 dapat larut sedangkan MgSO4 tidak dapat
larut. Hal ini dikarenakan tetraklorida bersifat non polar, zat antara polar
dan non polar tidak akan bisa bercampur.
C. senyawa karbon berantai lurus dan lingkar
Pada
percobaan ini, kami melakukannya semua kecuali minyak bumi, hal ini dikarenakan
tidak tersedianya minyak bumi pada saat praktikum. Untuk semua senyawa memiliki
warna bening dan berbau alkohol dengan tingkat kekentalan yang berbeda-beda
antar 1 senyawa dan senyawa lainnya.
D. Isomer
Pada percobaan ini kami melakukan
semuanya sesuai dengan prosedur kerja. Isomer adalah senyawa yang memiliki
rumus molekul sama, dan rumus strukturnya berbeda. Sedangkan sifat fisik dan
sifat kimianya telah kami sajikan pada pembahasan.
I.
KESIMPULAN
1.
Kita dapat
mengetahui perbedaan senyawa kovalen dan ionik yang terdapat ditinjau dari daya
hantaran listrik, titik leleh, dan titik leleh, kelarutan, jenis ikatan atom
penyusun.
2.
Dapat
mempelajari jenis ikatan dan struktur molekul yang mempengaruhi senyawa secara
langsung, karena ikatan pada setiap senyawa berbeda, baik bentuk ikatan molekul
maupun kepolarannya.
3.
Dapat
membandingkan sifat fisis dan kimia beberapa pasang isomer yang berbeda sesuai
dengan bentuk ikatan.
4.
Dapat mempersiapkan
diri untuk memasuki praktikum kimia organik.
I.
DAFTAR
PUSTAKA
Antony.
1992. Mengerti Kimia. Bandung: ITB
Chang,
Raymond. 2004. Kimia Dasar Konsep-konsep
Inti Jilid 1. Jakarta:
Erlangga
Epinur,
dkk. 2010. Penuntun Praktikum Kimia Dasar.
Jambi: Unja
Petrucci.
1987. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan
Modern Jilid 2. Jakarta:
Erlangga
Sukardjo.
1983. Kimia Fisika. Jakarta: PT
Rineka Cipta






Tidak ada komentar:
Posting Komentar